Sejauh ini dalam menikmati hari yang Allah anugerahkan banyak hal yang saya dapat pelajari dari hikmah yang ada. Malam ini saya berfikir keras tentang apa yang saya sudah jalani di hidup ini dan tentang masa depan saya nanti entahlah mungkin hampir tiap hari dalam tiap malam saya selalu berfikir keras atau memikirkan terlalu dalam semua hal ini, yang kadang membuat ritme tidur saya tidak teratur bahkan ini sesudah sholat magrib mata saya tidak bisa di ajak kompromi, begitu berat sampai membuat saya  tidak peduli waktu dan tempat, seperti halnya dulu saat saya daftar SBMPTN di Surabaya tidur di kos orang sampai tidak peduli tidur gitu aja sangking capeknya jadi lupa kalau itu kamar orang sampai orangnya tidur di kamar sebelah, dan sekarang hampir tiap hari seperti ini entah banyak fikiran atau apa karena yang saya fikir juga percuma karena kuncinya cuma  jangan terlalu berlebihan dalam berfikir dan juga usaha bertindak, tidur awal gini bukan juga karena saya kecapekan, asli dari tadi pagi tidak ada aktifitas berat yang saya lakukan ya mungkin saya terlalu pemikir, saya ingat 3 hari yang lalu bertemu dengan teman ibu saya, teman ibu saya orangnya bisa lihat aura orang gitu dan kebetulan dia lihat saya katanya saya orangnya sangat keras pada diri saya terlalu ambisius pada pendirian saya,  kalau di fikir-fikir sebenernya saya hanya mencoba realistis dari apa yang saya jalani bukan keras ya tapi saya merasa saja terkadang apa yang saya jalani penuh aturan yang beda dengan target atau tujuan saya, cara pandang dan pola pikir saya dalam memilih apa yang ingin saya jalani yang kadang sulit saya terima karena berbeda dari harapan dan prinsip saya, entahlah itu salah atau tidak, sulit menjelaskan pada orang yang tidak atau tidak pernah di posisi yang sama mungkin itu intinya.


Realistis ,,,
Semakin bertambah umur semakin banyak pula pengalaman dan ilmu yang datang entah dari buku dan apa yang terlihat sampai pada apa yang terjalani, sejauh langkah hijrah ini saya merasa tidak ada apa-apanya. Saya jadi teringat beberapa minggu yang lalu di ajak teman saya ke pondok pesantren dimana semua santri perempuannya bercadar terbesit rasa hina karena tidak ada apa-apanya dengan mereka semua, memang sih dulu saya sempat memandang aneh orang demikian akan tetapi setelah membaca-baca ternyata para istri nabi Muhammad SAW juga demikian, bahkan mereka begitu mulia karena penjagaannya, iman nya dan rasa malunya, tapi entahlah sepertinya saya tidak bisa sejauh mencapai mereka terbesit ingin tapi terkadang tidak karena sedikit tidak yakin bisa seperti itu atau konsisten, cadar itu sunnah jadi saya berfikir kembali untuk seperti biasa saja karena saya ingin orang lain tidak segan ataupun apa mungkin alasan lain karena lingkungan yang kurang kondusif dengan hal seperti itu dan di sisi lain saya tidak siap seperti itu mungkin hal kecil yang bisa saya lakukan adalah dengan menahan diri dalam update tidak penting dan upload foto walau kadang kerap lalai, By the way tentang realistis dari selama ini yang saya jalani dan yang saya simpulkan realistis tidak jauh dari kata to the point seperti halnya saat saya sudah hijrah walaupun masih banyak cacat dalam hijrah ini namun Bismillah semoga selalu istiqomah, dalam hal saat merasa galau entah itu mikir apa menjadi teringat dan sadar  kalau saya sudah begitu jauh dan begitu lama dalam berubahan hijrah ini dan sudah seharusnya saya mendalami karakter muslimah sesungguhnya yakni berfikir realistis yang sekiranya melakukan hal yang lain yang berguna untuk dunia dan akhirat dari pada harus menggalau tidak jelas, karena seorang muslimah sesungguhnya tidak akan melakukan dan memikirkan hal yang tidak penting untuk menghabiskan waktu yang ada baginya waktu adalah kesempatan mengumpulkan pahala dan menghidari dosa dan sesuatu yang sia-sia. Realistis adalah berfikir lebih dewasa, mungkin juga solusi yang bijak dan cerdas, entahlah intinya sekarang bertambah umur udah waktunya realistis bukan drama lagi , karena hidup itu tidak selamanya mendrama πŸ˜„

View Post

 Saya bahagia ...

Bila saya belajar melihat segalanya lebih bijak, lebih memahami semua yang ada dan lebih mencari alasan yang masuk akal dan berperasangka baik..

Saya bahagia bukan karena kaya tapi bila saya hanya merasa cukup dan seketika itu Allah beri rasa syukur di hati saya, karena terkadang hati yang kurang bahagia karena jarang bersyukur.

Saya bahagia bila saya selalu mencoba belajar memahami apa yang telinga saya anggap itu buruk namun pemikiran saya selalu saya coba untuk sebaliknya walau sulit tapi saya akan mencoba dengan merubah sudut pandang dan cara berfikir saya dalam merespon sesuatu.

Saya bahagia bila saya tau rasa sedih itu selalu saja menyakitkan dan mengecewakan jadi saya harus berhati-hati dalam bersikap dan bertutur agar apa yang saya ucapkan ataupun sikap saya tidak membuat orang lain salah paham dan membuat saya salah paham, mencoba memahami bahwa setiap orang punya pengaruh yang berbeda dan juga di pengaruhi hal dan lingkungan yang berbeda..

Saya bahagia bila saat saya memahami sesuatu dan semoga saya benar-benar bisa memahami. belajar dan sabar dalam memahami suatu hal yang ada di hidup saya, hidup ini misteri penuh dengan tanda tanya, kita hidup di tekankan selalu harus berfikir keras untuk perasangka baik karena fitnah meraja rela, miskin moral dan etitut , lupa membaca diri sendiri dan lebih membaca orang lain yang kita hanya tau sekilas dan menyimpulkan sendiri.

Saya bahagia ...
Karena saya banyak belajar dari hidup tentang zaman yang semakin parah dan semakin ramai permusuhan seakan-akan hidup mengomentari hidup orang itu sah-sah saja, padahal itu tidak layak untuk di lakukan, yang bisa saya pahami saat hal itu menimpa saya adalah saya harus bisa sabar dan memahami bahwa saya hidup di zaman orang hobby ngepoin, menyimpulkan dengan sok tau dan mengomentari dengan se enaknya sampai lupa intropeksi diri, di sini buat saya berfikir lagi untuk menemukan solusi bahagia dengan saya harus mencoba pahami mereka ,berfikir postif bisa jadi mereka butuh di perhatikan salah penafsiran tentang diri saya sehingga mereka tidak suka terhadap saya dan lain-lain dan saya harus bisa sabar dan berdoa karena saya yakin doa lah yang bisa sadarkan mereka dan doa pula balasan yang sangat berharga bagi mereka, karena kadang bahagia itu tentang ridho atas apa yang terjadi, ridho adalah sabar dan sabar adalah tentang memahami. Jadi sabar bukan lemah, bahagia sebenarnya adalah tentang memahami sesuatu yang buruk di mata dan apa yang kita rasa mengecewakan. Jadi bahagia itu tentang memahami



View Post