02:00-03:00
Bangun-minum air putih-tahajud-dzikir-dan doa-membaca al-qur'an
03.00-04:00
membaca motivasi artikel 20 menit selanjutnya cek medsos, browsing apa yang perlu di browsing dan posting artikel di blog dan fb atau dll.
04:00-06:00
Olaraga 15 menit, sholat shubuh, membaca Al-masurat,menyapu,dll.
06.00-11:00
Minum air putih-Mandi-sholat dhuha- makan-minum susu-minum air putih-membaca-menulis-dll
11:35 -15:00
Makan-minum susu
Mandi-Sholat-minum dll
15:00-18:00
Sholat-minum-mandi- baca Al-ma'surat dll
18:00-19:00
Sholat-makan-minum susu dan minum air putih
19:00
Sholat isya,minum air putih dll,
20:00
Minum susu, cuci muka,membaca al-qur'an 30menit,membaca artikel
21:00
Minum air putih,Muhasabah,Tidur
Ini planing rutinitas dulu yang pengen aku lakuin tapi hasil hanya 40% yang di lakuin, hahaha... Ngerubah habits agak susah tapi banyak yang berubah sih sekarang itu note dulu pas aku baca, apalagi note pas MA haduh .... Makin parah soalnya fokus UNAS hahhaha... Sekarang mungkin posting memposting agak berjarang soalnya kesibukan, jadi lebih pengen simpel aja artikel panjang di taruk di blog dan Facebook lebih ke mini artikel dan quote penting. Yah cari mudahnya aja . itu juga program penggemukan dan kesehatan biar jadi habits, nyatanya gagal gag teratur (tepok jidat)
Hidup ini semakin tenang bila kita menjalani seperti apa yang kita ingin, jalani dengan apa adanya dan sebenar-benarnya dengan melakukan yang terbaik dan apa yang perlu di lakukan.
Kalau kamu merasa banyak orang jahat sama kamu, kamu lupa bahwa masih ada orang yang baik sama kamu, tidak perlu mendengarkan omongan mereka, selalu ingat "Omongan orang itu seperti rem untuk kita muhasabah" jadi anggap aja omongan orang itu rem buat kita muhasabah buat jadi lebih baik lagi, lebih rendah hati dan jaga lisan agar tidak melakukan hal yang sama seperti mereka, dan inget hidup bukan buat dengerin hal negatif jadi ambil positifnya.
Saya mengamati hari-hari ini, merasa zaman sekarang males banget mendengarkan omongan orang tentang orang lain, soalnya zaman sekarang orang penuh iri dan dengki, apa pengaruh soal media yang bikin orang bisa menyuarakan pendapat dan memposting kegitan sehari-hatinya yang pada akhirnya menimbulkan iri hati, jadi apa yang kita dengar itu adalah batas penilaian orang yang cerita, yang akhirnya kita ikut terpengaruh juga, padahal faktanya kadang tidak senegatif itu. Yah filter setiap hal yang masuk di hidup kita. Intinya jangan sibuk mikirin dan ikut campur masalah orang kadang orang punya cara sendiri menyelesaikan masalah yang kita tidak tau dan setiap orang punya proses yang beda dalam hidupnya yang terkadang manusia tidak dapat menilai dan menyimpulkan sendiri.
Kalau hati kalian terlalu ikut campur masalah orang maka hati kalian penuh dengan dendam.
Quote di atas benar bukan, bisa jadi buat intropeksi, saat kita sibuk ikut campur atau membicarakan orang lain. Saya dulu juga pernah mengomentari tentang kasus bapak ahok di status orang, ya karena saya sangat fanatik dengan islam saya yang terlalu over sampai saya kemakan artikel-artikel berlebihan dari situ menyudutkan bapak ahok yang nyatanya seharusnya tidak berlebihan dan konteks yang gimana ya susah di jelasin, memang sih tidak ada yang salah tapi sikap benci yang berlebihan membuat saya terlalu memburuk-burukan , padahal kinerja selama ini beliau juga bagus, ya intinya lebih fokus ke menilai negatif dari positifnya, dan apapun iti bukan hak saya tapi untuk menjelek-jelekkan, yang pantas saya hanya mendukung hal itu sewajarnya tanpa menjelek-jelekan. Saya juga pernah marah karena teman akrab saya tiba-tiba lepas hijab karena pergaulannya di negaranya, saya menjudge buruk dia , padahal itu haknya dan kita tidak tau prosesnya. nyatanya seharusnya saya tidak marah-marah dan harus menasehatinya secara halus dan memotivasinya, yang jelas di negaranya mayoritas nasrani jadi wajar dia terpengaruh jadi seharusnya saya bicara dari hati kehati dan memotivasinya agar semangat berhijab. Dari sini saya belajar tentang saya harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan apa yang ada di hidup saya. Memfiter.....
Saya pengen kayak temen saya pondok dulu, terinspirasilah buat kayak dia, dia orangnya apa adanya, rendah hati dan gag neko-neko, gag suka ikut campur masalah orang ya hidupnya kayak air gitu ngalir aja.
Jangan sia-siakan dan dholimi waktu yang telah Allah beri, itu catetan buat saya agar lebih menghargai waktu dan apa yang jadi schedulle saya untuk melakukan habits di aktifitas sehari-hari tadi biar saya memanfaatkan waktu dengan baik. Yah...Belajar konsisten agar menjadi habitsπ
Kesadaran itu seperti gedung yang mempunyai banyak pintu dan ruang.
Dalam hidup semua orang pernah lalai, pernah salah maka tak heran banyak orang yang belajar dari masa lalu , sadar diri untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi, ada yang tetap di jalan salah, dan setiap orang beda-beda dalam menanggapi sesuatu kadang ada yang respon langsung ada yang tidak , dan kadang orang juga punya kesadaran sesuai alur jalan hidupnya dan itu beda tidak semua orang punya alur hidup yang sama maka tak heran kesadaran dalam setiap orang beda-beda waktunya, ya benar seperti pintu kesadaran yang banyak dalam sebuah bagunan. Setiap pintu punya nama tentang berbagai macam hal tentang macam-macam kesadaran, Kesadaran itu tentang mengerti dan memahami suatu hal.
Hidup itu sudah di atur jadi apapun yang ada di hidup kita itu atas kehendak Allah tugas kita hanya melakukan yang terbaik dan jadi orang baik.
Dan selalu ingat kalimat ini :
Kalau kita tidak mempermasalahkan omongan orang lain, takkan ada yang bisa menyakiti kita siapapun itu, jadi jadilah orang yang ridha dan pasrah agar hati kita lebih tenang jalani hari , agar bisa berfikir jernih untuk merespon apapun agar tidak menyakiti dan menggangu pikiran kita. Ya benar rubah pola pikir kita agar kita lebih memaknai hari dengan bijaksana dan menyenangkan.
Dalam hidup kalau kita dengerin omongan orang lain dunia kita akan gelap, dan penuh pesimisme dan akan menghantui pikiran kita dan tindakan kita, sedangkan jika kita sebaliknya maka dunia kita akan terang penuh dengan harapan, dan ingat harapan itu bagai cahaya jadi apapun itu hadapi saja dan tidak usah peduli apapun hal negatif yang lewat menghampirimimu, bahkan terkadang semua itu hanya fikiran kita saja yang berfikir sendiri tentang hal yang sebenarnya tidak terjadi hanya kita saja yang terlalu over think pada hal yang kita pikirkan sendiri, hiduplah di kenyataan yang penuh optimis dan penuh dengan kebahagiaan dan menjadi pribadi yang positif,.
Hadapi semua detik dengan senyuman optimis.