Kali ini saya teringat suatu quote dari apa yang saya tonton kemarin yaitu saat saya menonton acara Hitam Putih tadi malam, quotenya menarik "kalau kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri lupakan untuk mencintai orang lain" quote di atas pas sekali buat kalian semua yang agak cuek sama diri sendiri termasuk saya heheehe..... Apalagi yang lagi fall in love atau lagi patah hati, abis putus atau yang lagi move on, atau lagi ingin memperbaiki diri quote di atas pas banget, di fikir secara logika ya bahwa dengan kayak gitu kita lebih rajin buat sayang sama diri kita dari ngerawat diri sampai ngerubah cara bersikap yang sekiranya gag baik gitu, di samping itu kita jadi lebih peduli lebih sama orang sekirar tentang bagaimana harus bersikap yang baik dan menyenangkan orang lain atau orang sekitar kita, bahkan dari buku yang pernah saya baca judul bukunya muslimah plus-plus ,buku itu jabarin juga dengan kita berpenampilan baik dan berbahasa yang sopan sama halnya dengan kita menghargai orang lain yang melihat kita tapi ingat ya dalam koridor yang baik, contohnya saja jangan dengan dandan menor bahkan menghalalkan apa yang di larang di islam yaitu berlebih-lebihan, intinya lakukan semuai sesuai porsinya. Mulai saat ini belajarlah tegas dalam memfiter apa yang baik dan apa yang buruk untuk di jadikan masukan, terima semua dengan positif agar hati kita bisa lebih dewasa dan lebih senang dan menjadikan kita lebih baik menerima apa yang kita dengar .
Mencintai diri sendiri bisa kita lihat dari bagaimana kita menjaga diri kita dari dosa atau perbuatan buruk, masak iya mau masuk neraka cuma karena maksiat, sayang dong diri kita cintakah diri kita pada tubuh kita masak rela masuk neraka, maka dari itu jaga baik-baik perbuatan kita dari dosa agar kita tidak di siksa di neraka dengan hindari apa yang Allah larang dan kerjakan sebanyak-banyaknya apa yang Allah perintahkan mumpung masih di kasih kesempatan.
Kalau mbahas ini saya ingat juga tentang quote ibadah vertikal dan horisontal, bahas tentang ibadah horisontal yaitu kepada orang sekitar orang-orang yang kita cintai dan sayangi, di sini saya menasehati diri saya sendiri bagaimana harus berkomunikasi yang baik yang pastinya semua juga baliknya ke saya juga kalau saya bisa demikian. persoalan saya tentang bagaimana berkomunikasi yang baik karena saya kurang bisa berkomunikasi yang baik sampai sekarang mungkin karena jarang keluar rumah jadi gini wkwkkw,, setelah saya baca buku dan lihat tokoh-tokoh yang bisa di ikuti gaya nya ( positif) dapat saya simpulkan berkomukasi itu yang rileks wah ini susah apa lagi saya orangnya agak susah adaptasi sama hal yang baru atau asing menurut saya. oke sebagai selfreminder berbicara yang jelas dan tenang (hati-hati agar tidak salah dalam pengucapan kata),memilah-milih bahasa (positif) ,percaya diri, ramah dan nada suara yang pas , ini sangat penting untuk membuat orang sekitar kita (orang-orang yang kita sayangi ) nyaman berbicara dengan kita ,merasa di hargai dan membuat mereka merasa senang dengan kita efeknya mereka bisa bersikap demikiam pula dengan kita .jadi sama-sama bisa bersikap positif dan membuat silahturahmi berjalan dengan baik dan menyenangkan akhirnya pahala dari Allah menyertai silahturahmi tersebut.ini benar-benar catetan buat diri saya sendiri. kalau ibadah vertikal sendiri yaitu tentang hubungan kita dengan Allah maka perbaiki dan tambah amal kita agar masuk surganya bukan nerakanya.
Tadi pagi saya memikirkan satu hal. tentang cara orang menyimpulkan karakter orang mungkin benar kata ustadz felix siauw kalau orang menyimpulkan kita itu dari apa yang kita lakukan berulang-ulang itu sama dengan diri kita, di sini pas banget masukan buat saya dan mungkin kalau ada yang baca yang karakternya agak mirip sama saya yang ingin berubah hehee..., kalau yang ada baca hahaha... Kalau kita gag pengen di nilai kayak gitu kita harus buktiin kalau kita bisa lakuin itu tapi ingat lakukan berulang kali karena dengan berulang kali orang baru bisa menyimpulkan tentang kita dan bisa jadi kebiasaan buat kita, di sini maksudnya rubah prespektif orang dalam menilai hal negatif dalam diri kita, contoh aja kemarin gini saya kan main di rumah temen saya, kemudian temen saya menyuruh saya ngambil sendiri barangnya dan di dalem rumah ada ibunya, kemudian saya tidak mau karena saya tidak tau tempat dia meletakkannya (temen saya yang punya rumah juga lupa naruknya ) dan saya tidak pernah masuk rumah dia juga jadi aneh saja kalau saya tiba-tiba masuk sedangkan teman-teman saya dan teman saya yang punya rumah berada di luar,itu sangat tidak sopan menurut saya setelah itu teman saya mengatakan saya tidak berani katanya malu saya pikir lagi malu ?? Sepertinya tidak tapi saya hanya mikir tidak punya sopan santun saja masuk seperti itu walaupun teman saya yang punya rumah mengizinkan saya tapi kalau di fikir-fikir lagi saya di situ di suruh mengambil barang yang saya tidak tau letaknya dan saya tidak pernah masuk rumah tersebut lebih dalam, otomatis saya pasti nyari di semua sisi ruangan itu (soalnya dia sendiri agak lupa naruknya ) kalau saya tanya ibunya, ibunya juga gag tau, la dari hal sepele tersebut aku nyimpulin kalau orang nyimpulin juga bahwa dari kebiasaan kita, karena kebiasaan saya malu atau karakter saya pemalu jadi orang nyimpulin semua hal tentang saya itu juga demikian, mungkin dari sini saya bisa belajar bahwa penilaian itu berawal dari apa yang kita lakukan berulang-ulang, jadi sebisa mungkin kalau kita pengen lebel buruk itu hilang dari diri kita maka kira harus buktiin kalau kita gag gitu ,kita tidak seperti apa yang mereka simpulin tentang kita, dan buktikan itu secara berkala. Terkadang juga kita sudah melakukan yang terbaik tapi tetap saja orang-orang menilai kita seperti itu yang terkadang dari omongan orang yang menyimpulkan salah tentang kita atau memang tidak suka kepada kita kemudian mereka mengecap kita seperti itu ,maka kita harus tunjukin secara berulang kalau kita gag seperti apa yang mereka fikirkan tentang diri kita ,action sangat penting dalam hal ini tak perlu banyak bicara tapi buktikan. Tak usah ambil hati tapi tunjukan kalau kita tidak seperti apa yang mereka fikirkan dan apa yang mereka tahu dari kita. Mungkin meremehkan hal sepele ini sangat mudah akan tetapi pikir ulang jangka pendek atau panjangnya kita akan di cap demikian dan akan menjadi bagian dalam diri kalian selamanya nantinya ,berubah itu sulit tapi kita bisa pelan-pelan seperti berjalan ,pelan tapi pasti . mulai sekarang ubah pola pikir ke arah positif agar bisa menyikapi segala sesuatu dengan baik dan benar .
Kemudian saya juga kemarin sangat-sangat gemetar melihat video tentang kebakaran, yang membuat saya sadar kalau mati itu tidak nunggu tua bisa dateng kapan aja kalau Allah sudah berkehendak, yang ceritanya itu waktu pukul jam 4 pagi kalau dari cerita temen saya itu kejadiannya karena kulkasnya yang kabelnya konslet terus ngeluarin api kemudian sang ayah posisinya sedang memanaskan mobil soalnya mau di pake tiba-tiba denger bunyi terus mendekat ,terus lihat api makin besar niatnya mau nyelamatin istri,anak dan mertua apa ortunya ya pokoknya orang tuanya kemuadian pas itu dia tertimpa kayu dan pingsan mungkin sangking paniknya akhirnya pun mereka terbakar tapi bapaknya tadi pingsan tidak terkena api akhirnya pun istri,anak dan orang tuanya terbakar di dalam innalillahi waainnalillahi rajiun semoga Allah menerima amal ibadah dan memaafkan dosa-dosa mereka aamiin, di situ saya sadar banget kalau mati itu gag harus sakit dan gag harus di luar rumah tapi bisa di manapun kalau Allah sudah mengutus izrail untuk mencabut dan Allah berkehendak, itu kejadian di rumah sesuatu yang di nilai tempat paling aman di situ juga saya saya sadar bahwa mati tidak melihat umur, anaknya yang jadi korban kuliah di malang dengar-dengar baru malamnya nyampai rumah tapi pagi jam 4 pagi dia sudah tidak ada, Allah maha berkehendak apapun Dia bisa kehendaki ,saya tidak bisa membayangkan bagaimana anak-anaknya yang lain yang posisinya tidak ada di rumah dan teman-teman, keluarga dan semua orang yang baru saja bertemu dengan mereka dengan keadaan sehat tapi melihat apa yang terjadi pada saat itu, yang bikin saya muak adalah saat udah tau ada hal kayak gitu masih ada aja orang yang ngerekam memfoto melihat dan diam saja padahal posisinya membutuhkan banyak air karena pada saat itu pemadam kebakarannya sedang mengisi air (yang saya herankan udah tau kosong kenapa pas udah habis gag langsung di isi gini kan tambah ribet kalau ada kebaran ndadak ) gitu malah asyik moto dan lihat padahal butuh air buat memadamkan api. Efek sosial media yang penggunannya kebelet hits ya gitu entahlah sepertinya sudah menghilangkan nurani dan logika kebanyakan orang.
Entahlah semakin ruwet saja pikiran gara-gara keseringan gadget an atau mungkin kemakan berita hoax atau mungkin semua orang pengen di anggep orang , yang anehnya pengen di anggep orang terkadang mereka melakukan hal gag manusiawi biar dapet perhatian, gag mbeneh koq bangga mental indonesia udah ruwet kebanyakan sosial media mungkin sangking banyaknya akun di sosmednya sampai sibuk cari perhatian di akunnya foto ini di upload di fb ,foto ini di upload di path ,di ig dll sangking sibuknya mikir gitu sampai lupa jiwa kemanusiaannya bener-bener gadget bikin manusia individualis dalam kehidupan nyata dan sosialis dalam dunia maya.
Kadang sosial media ada nilai positifnya negatifnya, tapi pinter-pinter kita manfaatinnya atau mengendalikannya , ibarat naik mobil ya niatnya mau kemana tujuannya mau ketempat mana entah niatnya mau acara bakti sosial atau dugem. Tergantung orang yang nyetir.
Kita bisa gunain sosial media secara positif dengan memanfaatnya untuk hal positif, contohnya aja saat kita pengen bisnis kita bisa search '' cara bisnis sukses" dll atau bisa gunain sosial media buat jadi alat biar bisa mengeshare sesuatu yang positif atau mencari hal positif contohnya bagi orang yang pengen berubah lebih baik dll tapi ingat semua harus di filter dengan baik dan jangan hanya mencari dari satu sumber .
Alhamdulillah ada pengalaman baru untuk menjadi lebih baik dan muhasabah diri, semoga bisa menjadi lebih baik kedepannya aamiin π