Belajar dari Bersepeda

 Sepertinya Allah sedang memberi tahuku atau membimbingku dan sedang memperbaiki semua yang ada di hidup dan diriku, Allah sedang mengabulkan doaku satu persatu, yaah... yang aku butuhkan sabar dan senantiasa melibatkan Allah dalam hari-hariku.


Bersepeda dan detik-detik ini mengajarkan banyak hal dalam hidupku. Bersepeda, seperti yang kalian tau aku baru bisa bersepeda di umurku yang sudah kepala dua ini, parah gag sih ? Sepeda ongkel lo bukan sepeda motor Hahhaa.... kadang aku pribadi mikir itu hal yang konyol dan lucu saja di umur seperti ini tapi aku baru bisa naik sepeda tapi kadang aku fikir-fikir apa yang aku alami ini wajar dan biasa saja di mana selama ini Allah mengajariku dengan proses yang berbeda dengan lainnya dalam hidupku, yaah .. selama ini yang aku alami banyak menunda aku dalam hal dewasa dan banyak hal tapi itu harus selalu aku syukuri karena apapun yang terjadi entah itu menurutku baik atau buruk itulah yang terbaik menurut Allah bagiku. Proses ini mengajariku banyak hal dari semua itu aku belajar banyak dari rasa manis sebenarnya dari setelah merasakan pahit dan dari sehat sebenarnya setelah aku rasakan sakit, ya dengan merasakan itu semua aku jadi lebih syukuri hidupku dan setiap detik yang ada, ya mungkin pepatah benar " bahwa sakit-sakit kehulu , bersenang-senang kemudian" itulah hidup, dengan belajar dari hal buruk pertama kita bisa lebih bisa melihat bahagia dan bersyukur dalam hal kecil yang ada di hidup kita. Orang bisa menilai apa saja tentang kita tapi tidak pernah tau apa yang kita alami. Mereka bisa bicara apapun tapi kita bisa tak peduli apapun. Dengan bersepeda aku belajar tentang tidak peduli dengan hal-hal yang tidak penting tapi tanpa menyerang tapi beriringan mengejar tujuan, yupp ... sama seperti berkendara memiliki tujuan masing-masing di perjalan, menurut kalian itu hal biasa saja tapi coba deh maknai semua dengan bijaksana dan kesyukuran pasti lebih indah terlihat, melihat hal kecil dan hal yang tersirat itu indah, background itu memperindah.  dengan bersepeda aku belajar tentang fokus terhadap tujuanku. Dan belajar bahwa segala sesuatu itu bisa kita lakukan bisa kita hadapi bila kita mau belajar dan usaha, tidak ada kata tidak bisa kalau kita mau berusaha dan belajar. Dulu aku mengira bahwa sangat mustahil aku bisa mengendarai sepeda ongkel namun setelah kejadian ini aku baru sadar ternyata dengan izin Allah aku bisa mengendarai sepeda ongkel, kuncinya melawan rasa takut dan percaya pada kemampuan diri sendiri, serta percaya pada kemampuan diri sendiri dan belajar bahwa ini tentang proses dan terbiasa, pertama mungkin sulit tapi kalau terbiasa pasti akan mudah, di manapun melewati proses itu sulit. Karena setiap ujian itu sulit kalau tidak sulit bukan ujian, karena Allah tau kemampuan kita dan tau kalau kita bisa melewati itu semua, selalu sertaka  Allah dalam setiap detik.

Tadi pagi aku menanyakan kepada murid-muridku tentang cita-cita mereka karena pada saat itu mereka agak jenuh setelah mengerjakan tugas, aku tanya cita-cita mereka dari ingin jadi guru, tentara, polisi hingga ustadzah mereka sangat manis dan lucu, aku sengaja menanyakan hal tersebut sembari memompa semangat mereka agar mereka punya tujuan dan lebih semangat lagi menimbah ilmu. Saya jadi teringat dulu saya punya cita-cita saya ingin jadi guru gara- gara saya suka dengan sosok guru yang ramah, seiring berjalannya waktu saya ingin jadi dokter kemudian setelah itu setelah masa SMA saya ambil jurusan IPA saya baru sadar kalau semua itu sulit tau sendirikan pelajaran kimia, biologi dan fisika yang menguras otak,  apalagi saya ingin menjadi dokter hahhaa... setelah itu saya ingin jadi bidan atau perawat ternyata Allah belum mengabulkan harapan itu pada akhirnya saya ngambil jurusan ekonomi akutansi kemudian Allah menghindarkan saya lagi untuk ambil jurusan itu walaupun saya sudag pernah ikut kelas beberapa hari, pada akhirnya saya jurusan PAI ya pendidikan dan agama, di luar ekpetasi saya, yaah sih walaupun dulu masih kecil cita-cita saya ingin jadi guru tapi kalau guru agama kayaknya mikir lagi apalagi saya ngerasa gag pinter-pinter banget masalah agama. and now, i am aware kalau apa yang terjadi Allah lebih tau apa yang baik buatku, sepertinya dunia pendidikan pas juga buat melatih rasa percaya diri saya tau sendirikannya aku orangnya pemalu banget, ibaratnya ngajar itu kayak terpai pede dan latihan bicara jelas tau sendirikan kalau aku ngomong cepat banget, ya kalau ngajar kan ngomong harus  jelas. Ya belajar dari mengajar.

Btw kemarin aku mengajar di sekolah di rumah banyak pengalaman yang aku dapat yaitu banyak ilmu mengajar, praktek mengajar dan pengalaman. Yang berguna buat aku mengajar.di situ aku paham banget ngomong sesuatu kita harus lebih hati-hati. Ya di manapun itu, lebih baik diam dan tersenyum.

0 Comments:

Posting Komentar